
Peserta JKN Mari Maria dari Jakarta ketika ditemui di RSUD Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024) (ANTARA/HO-BPJS Kesehatan)
– Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mempersiapkan diri dari risiko sakit dan memberikan ketenangan menghadapi situasi darurat seperti operasi usus buntu yang dialami Mari Maria yang merantau di Jakarta.
Dalam keterangan BPJS Kesehatan diterima di Jakarta, Sabtu, Mari menjelaskan salah satu yang menjadi beban pikiran adalah risiko sakit disertai biaya pengobatannya ketika jauh dari kampung halaman dan sangat penting mempersiapkan diri dengan cara mendaftar sebagai peserta JKN dan memastikan statusnya aktif. .
Mari yang ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12), sedang menjalani perawatan usai operasi penyakit usus buntu setelah mengalami gejala nyeri pada perut yang hilang timbul disertai dengan demam menggigil, sampai pada satu waktu rasa sakitnya bertambah parah dan membuatnya muntah dan dilarikan ke UGD untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Sebelum dibawa ke sini saya bilang sama suami untuk membawa kartu BPJS Kesehatan, supaya nantinya tidak ada kendala saat pendaftaran, singkat cerita sampai di UGD saya langsung diperiksa oleh dokter dan diberikan infus karena posisinya sudah lemas sekali. Setelah lumayan membaik, dokter bilang kemungkinan saya terkena penyakit usus buntu, untuk memastikannya saya juga langsung cek darah dan USG perut,” ujar Mari.
Penyakit yang diderita oleh Mari terjadi akibat penyumbatan pada rongga usus buntu, dengan sejumlah faktor penyebabnya yaitu pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi pada saluran pencernaan atau bagian tubuh lain, sumbatan pada pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau tinja yang mengeras, dan cedera bagian perut.
“Dari hasil pemeriksaan, resmi saya didiagnosa terkena penyakit usus buntu yang sudah parah, sehingga dokter langsung menyarankan operasi untuk penyembuhan, dan kebetulan hari ini jadwal tindakannya. Karena tidak ada pilihan lain akhirnya saya setuju, namun tetap saya pastikan seluruh tindakan ini dilakukan terhadap saya sebagai pasien BPJS Kesehatan, biar saya bisa tenang dan fokus untuk sembuh dari penyakit ini saja,” ucapnya.